Sunday, December 18, 2016

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sistem Pemerintahan Indonesia dan dalam Menciptakan Ketahanan Nasional.


Globalisasi merupakan suatu proses terbentuknya suatu tatanan, aturan, dan sistem yang berlaku bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Perubahan yang terjadi di masyarakat sulit diprediksi secara tepat, karena menyangkut perubahan yang terjadi pemikiran masyarakat. Proses globalisasi kini terus berlangsung dengan mengikuti perkembangan zaman yang disebabkan berbagai faktor, baik menyangkut ideologi, ekonomi, politik, sosial dan budaya. Pertemuan antar budaya memang berefek sebagai keterbukaan pihak yang satu dengan lainnya, namun saling mempengaruhi dalam pertemuan antar budaya itu tidak selalu berlangsung sebagai proses dua arah atau timbale balik yang seimbang melainkan bisa jadi terjadi proses imposisi budaya yang satu terhadap lainya, yaitu desakan budaya yang satu berpengaruh dominan terhadap yang lainnya. Budaya yang dominan untuk mempengaruhi suatu daerah dapat membuat pengaruh pada sistem suatu daerah tersebut, sehingga daerah tersebut terpaksa mengubah sistem pemerintahannya untuk bisa mengikuti perkembangan dan beradaptasi dengan budaya perkembangan baru, dimana hal ini ditujukan untuk menciptakan keamanan dan ketahanan suatu daerah dari berbagai ancaman  dan gangguan.
Masyarakat Indonesia, dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus derasnya inovasi perubahan sebagai akibat canggihnya teknologi informasi, telekomunikasi, tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas,serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Suka/ tidak suka, mau/tidak bangsa Indonesia harus mengikutinya jika tidak akan ketinggalan dan mungkin disebut Negara “primitif”. Globalisasi di era saat ini juga sangat berpengaruh sekali pada sistem pemerintahan di Indoensia, dimana apabila hal ini tidak ditangani dengan serius akan mengancam keamanan dan ketahanan nasional. Indonesia menerapkan sistem pemerintahan yang terbuka dengan arti sistem pemerintahan Indonesia terbuka untuk menampung setiap paham, masukan, pengaruh dari luar (globalisasi) yang tentunya mempunyai batas-batas tersendiri. Sistem ini sangat sesuai di Indonesia karena Indonesia sangat membuka berbagai aspirasi setiap daerah di Indoensia diaman terdiri dari pulau-pulau yang saling terpisah sehingga akan muncul berbagai wawasan nusantara yang dapat menimbulkan integrasi nasional. Integrasi nasional ini menggabungkan seluruh bagian menjadi sebuah keseluruhan dan tiap-tiap bagian diberi tempat, sehingga membentuk kesatuan yang harmonis dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang bersemboyankan “Bhineka Tunggal Ika”. Sehingga hal ini dapat membuat ketahanan nasional di Indonesia semakin kuat.
Globalisasi dapat juga mempengaruhi ketahanan Nasional suatu negara, dikarenakan adanya keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa di seluruh dunia tidak menutup kemungkinan akan ada campur tangan bangsa maupun pengaruh  asing dalam sistem ketahanan nasional bangsa. Pengaruh asing ini dapat disimpulkan sebagai virus yang menakutkan, namun selama ketahanan nasional sebagai sistem kekebalan tubuh cukup kuat, virus tersebut seharusnya tidak menjadi kekuatan yang mengancam. Ancaman dari luar negeri dalam bentuk fisiknya, ancaman seperti ini dapat kita jumpai dalam beberapa istilah di bawah ini yang sangat akrab di telinga kita, antara lain: infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri. Namun, dalam bentuk non-fisiknya ancaman seperti ini jauh lebih berbahaya dari sekedar perang fisik. Ia bisa berwujud perang pemikiran, propaganda global, pelemehan sistem – sistem kehidupan yang bersentuhan dengan sensitifitas agama, ras, budaya, dll. Hal ini jika tidak disadari dan dibiarkan berlarut – larut akan memicu kemerosotan suatu bangsa. Dimulai dari kemerosotan finansial, hingga kemerosotan moral. Akhirnya, jatah sebuah peradaban tersebut untuk tetap eksis dalam kancah dunia tinggal menghitung hari saja. Saat ini, bangsa Indonesia masih berada dalam perkembangan ekonomi yang sampai sekarang belum pulih dari krisis. Dan negara ini akan goyah lagi apabila dihantam oleh globalisasi, jika kemampuan, produktivitas masyarakat tidak ditingkatkan sesuai dengan kemampuan bangsa lain, sehingga bisa bersaing di dalam pasar globalisasi. Sebagai upaya untuk mengatasi tantangan masa depan bangsa ini maka kita sebagai bangsa yang besar memerlukan pemimpin yang memiliki wawasan ketahanan yang luas. Karena era globalisasi akan mempengaruhi masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. 
Aspek pertama, sosial-politik yang juga akan terpengaruh globalisasi. Keadaan sosial politik bangsa akan berpengaruh ataupun dipengaruhi oleh dunia luar dan bisa merubah paham dan asas yang sudah dianut. Ini akan melemahkan Ketahanan Nasional Indonesia dan menurukan wibawa bangsa di mata bangsa lain. Aspek kedua, dalam kehidupan tatanan nasional akan dipengaruhi secara langsung juga dengan globalisasi. Untuk itu diperlukan kebijakan -kebijakan dari pemerintah hasil pemilu presiden 2004 untuk dapat mengatasinya. Aspek ketiga, apabila kebijakan-kebijakan pemerintah salah maka globalisasi akan memperlemah Ketahanan Nasional. Pemerintah diharuskan mengambil langkah dan kebijakan untuk mengantisipasi gelombang globalisasi di masa mendatang. Namun demikian tidak selamanya globalisasi memiliki dampak negatif, globalisasi juga memiliki dampak positif bagi bangsa Indonesia.
Dampak positif dari globalisasi terhadap ketahanan nasioanal bidang ekonomi yaitu terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa, bidang sosial budaya yaitu dalam globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa, semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia, menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat banyak, semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel, menguatnya supremasi sipil dengan mendudukkan tentara dan polisi sebatas penjaga keamanan, kedaulatan, dan ketertiban negara yang profesional, adanya hubungan kerja sama antarbangsa , khususnya dalam bidang pertahanan keamanan baik kerja sama bilateral , regional maupun internasional.

Dengan kata lain globalisasi sangat berpengaruh dalam berbagai aspek, salah satunya pada sistem pemerintahan dan ketahanan nasional, dimana apabila hal tersebut tidak ditangani dengan baik akan menjadi bencana dan bila ditangani dengan baik akan mendatangkan kekuatan dan keamanan.

Thursday, October 6, 2016

Persamaan Ekstensi Akuntansi

PESAMAAN EKSTENSI AKUNTANSI

Terdapat 2 Jenis kegiatan bisnis di perusahaan, yaitu kegiatan mengkonsumsi atau menggunakan dana untuk menyediakan produk atau jasa yang disebut biaya dan kegiatan memperoleh hasil dari penjualan produk atau jasa disebut pendapatan. Disamping itu, pemilik dimungkinkan mengambil aset perusahaan untuk kepentingan pribadi yang oleh akuntansi ditampung di elemen khusus pengambilan modal. Dengan demikian , Persamaan Dasar Akuntansi (PDA) dapat dikembangkan menjadi Persamaan Ekstensi Akuntansi (PEA). Maka pertanyaan yang dapat muncul adalah “Apa isi dari Persamaan Ekstensi Akuntansi ?”.
Maka dapat dikatakan Persamaan Ekstensi Akuntansi merupakan pengembangan dari Persamaan Dasar Akuntansi. Dimana dalam Persamaan Eksistensi Akuntansi ini terdapat rasionalitas yang menggunakan dua pendekatan yaitu PEA dengan pendekatan konvensional dan PEA dengan pendekatan matematika. PEA konvensional adalah pendekatan PEA yang didalamnya harus terdapat elemen biaya, elemen pendapatan, elemen pengambilan modal. Dimana komponen modal yaitu pendapatan menambah modal, sedangkan biaya dan pengambilan modal mengurangi modal. PEA konvensional dapat dituliskan “ASET = UTANG + PENDAPATAN  + MODAL-BIAYA-PENGAMBILAN MODAL”. Sedangkan rasionalitas PEA menggunakan pendekatan matematika elemen biaya dan elemen pengambilan modal merupakan jenis penggunaan dana sebagaimana aset, sedangkan elemen pendapatan merupakan sumber pemerolehan dana sebagaimana elemen utang dan modal. Apabila dituliskan yaitu “ASET + BIAYA PENGAMBILAN MODAL = UTANG + MODAL + PENDAPATAN”.
PEA konvensional dan PEA matematika mempunyai perbedaan. Perbedaan tersebut adalah yang pertama PEA konvensional memunculkan resiko terjadinya kesalahan yang tidak perlu, sedangkan PEA matematika dapat meminimalkan resiko kesalahan tersebut. Kedua PEA matematika mendukung dan memudahkan proses pembelajaran lanjutan, terutama terkait dengan penerapan metode pencatatan berpasangan (double-entry bookkeeping) yang diimplementasikan dalam proses pejurnalan. Dengan demikian untuk kepentingan pembelajaran maka pendekatan matematika dirasa lebih membantu pemahaman akuntansi.Contoh perbedaannya yaitu bila diketahui dibayar tunai biaya honorarium sebesar Rp 100.000,00 maka elemen-elemen persamaan akuntansi manakah yang berubah dan bagaimana sifat perubahannya, bagaimana bila diterapkan dalam PEA konvensional dan PEA matimatika. Maka jawabannya adalah transaksi tersebut berpengaruh terhadap elemen aset dan biaya, kemudian sifat perubahannya elemen aset berupa uang tunai berkurang Rp 100.000,00 dan elemen berupa biaya gaji bertambah Rp 100.000,00. Kemudian penerapan dalam PEA konvensioanl adalah (aset Rp 100.000,00 (+)) = (utang Rp 0) + (modal Rp 0) + (pendapatan Rp 0) + (biaya Rp 100.000,00 (+)) + (pengambilan modal Rp 0) dan bila diterpkan dalam PEA matematika yaitu (aset Rp 100.000,00 (-)) + (biaya Rp 100.000,00 (+)) + (pengambilan modal Rp 0) = (utang Rp 0) + (modal Rp 0) + (pendapatan Rp 0).
Maka kesimpulannya Persamaan Ekstensi Akuntansi merupakan pengembangan lanjutan dari Persamaan dasar Akuntansi yang terdiri dari pendekatan konvensional dan pendekatan matimatika untuk kemudian diterapkan dalam akuntansi dan laporan keuangannya.